Wednesday, December 31, 2014

Tangga menuju bintang

Saat pagi cerah menghampiri,
Cahaya matahari menembus jendela
Berkas berkas cahaya yang membias di kaca, menghangatkan ruang yang disebut kamar ini.

Sesaat ku terbangun, ku perkecil mata ini untuk lebih fokus dalam memandang.

Masih teringat mimpi ku semalam
Indah, namun juga sulit untukku ungkap.

Segera ku lihat telepon genggam ku,  berharap ada pesan masuk atau apapun yang berhubungan mu, tetapi ternyata tidak.

Dan aku mencoba untuk menjelajahi kontak satu demi satu berharap mendapatkan sesuatu yang menarik.

Beberapa lama aku amati kontak, dan aku mendaptkan kesimpulan, setiap orang mempunyai mimpi, ya mimpi yang tergantung jauh di atas sana.

Sejauh jarak bumi dengan bintang.

Begitu pula dengan dirimu yang mempunyai banyak impian, tergantung satu demi satu sambil berharap, suatu saat salah satu atau mungkin semua bintang yang ada akan terjatuh,  dan membawa semua mimpi mu ke hadapanmu. Tetapi itu hanyalah sebuah harapan saja.

Kosong? Tidak, tidaklah kosong harapan mu itu.

Hanya saja kamu mengharapkan suatu kemungkinan yang hanya 1 berbanding milyaran kemungkinan.

Kamu duduk lusuh seakan telah kalah dalam sebuah peperangan yang bahkan belum dimulai.

Dari kejauhan aku memperhatikan kamu,  aku mempelajari, mengamati dan memutuskan, aku akan menjadi satu kesempatan itu diantara milyaran kesempatan yang ada.

Impian ku ku tambahkan menjadi satu yang tergantung di bintang jauh sana.

Bukan hanya impian, tetapi juga usaha.

Aku akan berusaha untuk mencari cara membuat tangga menuju bintang.

ya tangga, Agar aku dapat menghampirimu dan menyapamu seraya berkata "ambillah tangga ini, ambil bintang yang tinggi disana untuk kau miliki, tak perlu khawatir dengan ku, aku bisa membuatnya lagi untuk ku, jika kau takut terjatuh, izinkan aku mengambilnya untukmu".

Aku tak pernah tahu apa respon mu terhadap tawaran ku itu, sebelum benar benar ku buat tangga itu untukmu.

Duhai wanita terkasih ku, bersabarlah dirimu, tunggu aku menyelesaikan tangga menuju bintang itu dan menggapai semua angan serta mimpi kamu yang jauh disana.

Monday, December 29, 2014

Untitled

Sedikit kolaborasi puisi atau bisa dibilang literatur bersama Cindy Semet

iy anda
memang siapa lagi?
bukan aku, dia, atau mereka.

biarkan aku bersinergi.. bersama jemari ku menari merangkai kata.. apalagi yang aku punya? aku bukanlah pesolek indah yang memiliki rupa.. aku hanya bisa bertutur kata dan tersenyum simpul.. dinamika rasa seiring lirikan mata.. mencari celah kecil di jendela.. tuk menoleh jalan setapak..

menari, merangkai kata, membuat simpul senyum indah, bertutur kata lembut, dan dinamika lirikan mata yang mencari celah kecil di jendela, ya itulah kamu, kamu yang selalu membuat hari cerah, secerah langit biru yang terhampar luas di atas jauh sana, tanpa awan putih maupun hitam yang menutupi nya, bersinergi dengan bias berkas berkas cahaya matahari, sejuk, tidak bukan hanya sejuk, tetapi juga menghangatkan dan menenangkan.

tapi aku hanya bulan yang berselimut malam.. aku bukanlah mentari yang bercahaya.. aku bukan pelangi yang memberikan warna.. aku hanya sang bulan yang berjubah mutiara.. indah ini tidak pernah menjadi milikku.. aku hancur dan tidaklah utuh.. bukan hadirku yang di nantikan..

apalah arti sang mentari jika ia tidaklah didukung oleh sang rembulan, bulan yang menjadikan nya cerminan dalam menerangi sudut malam gelap setiap makhluk, biarlah keindahan mu bukan milikmu, jelas tersirat walaupun itu semua bukanlah milikmu, tetapi engkau pantas untuk semua itu, bkn lah hanya suatu kehadiran yang dinanti, lebih dari itu ya, tetapi keberadan, karena keberdaan tidaklah perlu hadir dalam suatu wujud pasti yang terlihat, kau bagaikan bulan d malam hari, tetapi juga bagaikan embun di pagi hari, izinkan aku mereguk walau hanya sebutir partikel cairan embun itu agar aku merasakan kesejukan, kelembutan, serta ketangguhan mu akan banyak situasi.

tidak... aku bukanlah embun pagi.. aku hujan yang menghujami bumi tanpa henti.. aku acuh pada jiwa yang kedinginan.. lalu aku hantui bayangan mereka di tengah malam.. karena aku sang bulan.. terlihat seperti menyinari tapi aku hanya bersembunyi dalam mimpi.. aku hanya pelipur para pemuja fantasi.. aku bukanlah sang dewi..

bukankah itu bagus, jika engkau bukan hanya sekedar embun, tetapi hujan, hujan yang dalam skala besar lebih menyejukkan dibandingkan embun. tentu engkau acuh terhadap dingin nya jiwa jiwa yang basah akan karena tetesan tetesan dari dirimu. tapi apakah tahu, jika hujan turun banyak dari insan bersenang ria, mengapa, karena selain sejuk nya udara yang tercipta, hujan juga dapat menjadi pelipur lara, teman dalam sunyi, dan hampa. alunan gemericik tetesan dari mu merupakan musik terindah yang pernh, jikalah engkau menjadi bulan, tak mengapa bagiku bila memang harus bertemu dengan mu yang bersembunyi di dalam keheningan malam dan senyap nya mimpiku. mereka semua para pemimpi bukanlah pemuja fantasi, melainkan insan insan yang mendambakan sosok sempurna dibalik ketidak sempurnaan seperti kamu.

Tuesday, December 2, 2014

Ruang Kosong

Tersudut, diam, tak tahu harus bagaimana
Ya itulah aku disaat kamu menemukan ku di sudut hatiku yang terdalam.
Kamu sapa aku, kamu lihat ku kedalam mata kesedihan ini.

Aku tahu, aku tegar dihadapan semua orang, aku dapat memberikan nasihat nasihat penting untuk orang orang yang sedang Tersudut, diam, dan tak tahu harus bagaimana.

Tetapi dibalik itu semua, aku
tak punya solusi bahkan semangat untuk diriku sendiri dalam berjuang keluar dari itu semua.

Disaat seperti itulah kamu datang, melihat ku, menelisik ku jauh kedalam hati ku, dan disana kamu menemukan sumber dari masalah ku, kamu menemukan ruang kosong di dalam hatiku yang tidak terjaga, dan didalam nya tertulis satu nama dalam jumlah banyak.

Disaat itulah kamu dengan tegas, dengan lantang, membuka pintu ruang Kosong itu dengan kerasnya, sehingga membuat ku tersadar di sudutan hatiku. Aku tak tahu apa yang kamu akan lakukan di dalam sana.

Dan kamupun berkata kepadaku "sampai kapan? Sampai kapan kamu membiarkan ruang kosong ini tertulis namanya yang bahkan dia sendiri pun tidak melihatnya" dan disaat itulah kamu bersihkan seluruh nama itu sehingga menjadi suatu ruang kosong yang indah yang layak untuk diberikan kepada seorang terkasih.
Akupun tersadar, aku jaga pintu ruang kosong itu, agar tidak lagi sembarang nama tertulis disana.

Tapi apa? Aku lupa satu hal, keindahan ruang kosong itu yang sekarang adalah buah hasil karyamu, yang membuatku dengan tidak sadar jatuh kedalam bayang-bayang mu, aku tahu, aku tidaklah bisa seperti yang lalu lagi, lalu kubiarkan semua keindahan itu berada di dalam ruang kosong, ku kunci dan kupastikan aman disaat aku mencari jejak mu.

Tanpa kamu sadari, aku tepat berada di belakang mu, mengikuti mu dan menjagamu dari belakang berjalan menuju ruang khusus di hatimu, di dalam perjalanan menuju kesana.

Aku berteriak kepadamu dengan susah payah agar kamu tahu, ada aku di belakang mu.
Dan disaat kamu tahu, kamu tetap tidak bisa berpaling dan mundur dari jalur mu, saat tiba di ruang spesial kamu, kamu telah menata ruang kosong mu seindah mungkin untuk dia seorang.

Ya dia seorang, bukan aku, tetapi dia.
Itu bukanlah masalah untukku, aku tetap menjaga jarak dan menjaga mu di kejauhan, walaupun ia hanya sesekali masuk dan menempati ruang kosong kamu, disana kulihat kamu bersedih, karena ruang kosong spesial yang kamu tata untuknya tidaklah sepenuhnya ia tempati hanya seperti tempat singgah.
Aku tersadar, aku ingin mencoba masuk dan melihat serta menghiburmu.

Tetapi kamu sendirilah yang memberitahu aku bahwa ruang itu hanyalah untuknya, maaf.
Hanya maaf yang bisa kamu ucapkan disaat aku tertahan untuk masuk, terpaksa aku menahan diriku sendiri untuk masuk kedalam, mencoba memberi warna baru dalam ruang itu.

Aku tidak marah, ataupun kecewa, ya aku ingin mengerti keinginan mu, maka aku memutuskan untuk memanggil mu keluar. Disaat kamu berada diluar, disanalah ku berikan kunci ruang kosong hati kepadamu, aku telah memperuntukan ruang kosongku hanya untuk kamu.

Sementara ruang kosong ku tertata dengan indah dan terkunci menunggu mu, aku berjaga di depan ruang kosong milikmu, memastikan tidak ada yang masuk kedalam sana kecuali si dia, dia yang spesial dalam hatimu.

Untuk yang tersayang, aku akan menjaga ruang hati kamu agar dapat dipastikan hanya dia yang spesial untuk mu yang masuk, bukan orang lain hanya bermaksud untuk singgah :)

Wednesday, November 19, 2014

Itukah Aku?

termenung aku menatap kehampaan
mencoba merasakan tapi aku ketakutan
semua terlihat sama
seakan aku terjebak disana
ku coba meraih kepastian
tapi apa aku bisa meraih sesuatu yang tak mampu ku lihat

dimana rasa itu singgah?
disaat peduli tak dapat lagi ku terka

berdiri sendiri di tengah keramaian

kau disana
tapi aku seperti di rumah kaca
ku melihatmu..
ku ikuti semua gerak gerikmu
ku berdiri di sampingmu
tapi kau tidak pernah melihatku
dan aku selamanya terkurung disini
melihatmu tanpa bisa menggapaimu

berharap kau lelah mencoba meraba
berharap kau pecahkan kacanya
hilangkan semua pemisah diantara kita
tidak peduli betapa gaduh yang tercipta
biarkan mereka terpana
biarkan mereka bicara
karena kita pantas bersama

masa...
berapa masa ku harus menanti?
berapa lama ku harus disini?
akankah kau wujuudkan mimpi?

Kata...
berharap kata mampu mewakilinya
berharap kata mampu menggambarkannya
berharap kata mampu menyadarinya
tapi kata apa yang aku punya
akankah kata cinta cukup baginya?

lalu apa lagi?
kegilaan yang terus menggerogoti?
kepastian yang tak kunjung pasti?
kehangatan yang tidak diberikan matahari?
tidakkah semua bisa menjadi bukti?
sebuah janji yang mengikat diri?

dan aku...
hanya berisi kesunyian
terjebak di kehampaan
tenggelam di kegilaan
berteriak di kebisuan
melihat di kebutaan
mendengar di keheningan

Tuesday, October 28, 2014

break the spell?

"Break The Spell"

Like a moth into a flame,
I'm hypnotized,
And like a stone,
I'm paralyzed cause I can't look away,

You found your way under my skin,
And I'm tryin' not to love you,
But I hate the way I keep on givin'

Into you, like I always do,
No matter how I try,
Or maybe could it be,
That you're the part of me,
That's keeping me alive?


Yup itulah beberapa penggal bisa dibilang bait dari lagu Break The spell yang di nyanyikan oleh sebuah grup band di America sana yaitu Daughtry.... kenapa saya ingin sekali membahas tentang ini, karena lagu ini amat sangat mencerminkan saya tentang bagaimana saya mencintai seseorang, ya, saya seperti dalam genggaman mantra yang telah di gunakan untuk menjebak saya dalam suatu candu asmara yang saya sendiri pun seakan tidak bisa hidup tanpa mencintai, menjaga, atau setidaknya mencoba membuat orang yang saya sayang bahagia.

dalam lirik tersebut dikatakan bahwa sberapa kerasnya saya berusaha untuk melepaskan diri dari jerat candu yang terjadi, saya tidak akan bisa lepas, tetapi dalam kasus saya ini saya hanya bisa terlepas dari candu yang ada jika ada seseorang yang benar benar seperti "menampar" saya, untuk segera sadar dari apa yang saya candu saat ini. menurut saya lagu ini amat sangat cocok bagi semua orang yang memang berada dalam keadaan addicted dengan cinta yang sedang dilakukan :)

Tuesday, October 21, 2014

Hilang

berawal dari tidak ada, lalu berakhir dengan Hilang atau ketiadaan.

Ya itulah siklus kehidupan dimana semua ini yang dulu nya tidak ada menjadi ada, lalu akan kembali tidak ada

ini berlaku untuk seluruh aspek dalam kehidupan, hilang, ya pasti kalian, tidak bukan kalian saja, tetapi semua orang di dunia ini pernah merasakannya. entah itu hanyalah sebatas kehilangan sesuatu yang kecil dan tidak terlalu bernilai, atau bahkan sesuatu yang amat besar dan tak ternilai harganya.


dalam hal ini saya akan mengaitkan nya dengan cinta. ya cinta, semua orang pasti pernah dan dapat merasakannya, bahkan antara orangtua dan anaknya yang masih kecil sekalipun, semua merasakannya bukan?

berangkat dari pengalaman pribadi semenjak saya mengenal bagaimana rasa suka, sayang, dan cinta terhadap lawan jenis.

Pertama kali saya merasakan jatuh cinta atau bisa dibilang cinta monyet mungkin, itu sewaktu saya berstatus anak SD kelas 5, wanita itu, mungkin bisa saya bilang gadis kecil itu dulu nya sewaktu kelas 4 menjadi musuh saya, karena bisa dibilang saya iri dengan nya yang hampir bisa dibilang sempurna, dari mulai menjadi primadona kelas bahkan satu komplek sd, karena kecantikannya, hingga pujian para guru karena selalu menjadi pemain tetap dalam ranking satu di kelas.

awal mula saya menyukai bisa dibilang konyol, karena saya sewaktu itu tidak direncanakan untuk duduk satu meja dengannya, ini di karenakan dalam kelas kami diberlakukan sistem duduk berdasarkan ranking yang didapat dari hasil ulangan maupun kuis yang guru berikan, saat itu saya menempati ranking 2 dan dia ranking 1 (lagi lagi kalah dengan nya ^.^). di awal pertemenan kita kami bisa diblng saling tidak mengenal, tapi dikarenakan saya adalah orang yang iseng, dan terbilang sangat jail, karena ketidak sukaan saya padanya lah membuat saya selalu ingin menjahilinya, karena ada kepuasan tersendiri bagi saya jika dia berteriak "Pak Dia Jail pak" semenjak itulah ternyata gadis ini pun mempunyai sifat jail juga, tidak jarang saya yang malah kena jail nya dia (secara dy lebih pandai). waktu berjalan dan tiba waktunya saat saat melihat dia hati ini berdebar, saya yang hanya seorang anak SD tidak tahu apa perasaan itu, hingga saya pendam sampai kelas 6 SD.

Waktu kelulusan pun datang, saya yang sudah bisa dibilang amat sangat akrab sekali dengan gadis kecil ini hingga banyak teman yang menjuluki kami akan berjodoh, harus berpisah dengan gadis kecil ini -_- Yup Berpisah, karena gadis kecil harus melanjutkan sekolah nya diluar kota, lebih tepat nya luar pulau jawa, sewaktu SMP kelas 1 saya baru mengetahui bahwa rasa yang selama ini saya rasakan ialah rasa ketertarikan kepada lawan jenis, dan itu semua sudah terlambat, ya terlambat, gadis kecil yang ku suka dan sayang sudah terlanjur berpisah dengan saya, hilang, dan entah bagaimana kabarnya.

hampir setengah tahun saya tidak mendapatkan kabar darinya dikarenakan media untuk berkomunikasi pada saat itu amat sangat terbatas. hingga suatu hari saya mendapatkan kabar dan nomor telepon dari salah satu teman laki-laki saya yang bisa dibilang juga menyukai gadis ini semenjak SD (seperti yang saya bilang di awal gadis ini adalah primadona). singkat kata saya telah mendapatkan nomor telepon gadis itu, dengan segala bujuk rayu saya, saya meminjam Handphone (HP) kakak saya (Dulu Handphone tidak banyak yang punya dan kebanyakan SMA keatas baru pada punya).

Berhasil mendapatkan Nomor ditambah berhasil pula membujuk kakak saya untuk dapat meminjam HP nya untuk berkomunikasi dengan gadis ini. setelah saya coba miss call satu kali ternyata nomor yang diberikan itu benar dan tersambung, lalu ada suara merdu gadis di sebrang sana yang menyapa, sesaat itupula saya mematikan sambungan nya dan lagi, perasaaan yang sama seperti dulu, hati ini berdegup kencang, saya coba untuk tenang, dan tidak lama kemudian ada pesan sms masuk yang ternyata dari gadis ini dan isinya seperti ini "ini siapa ya? tadi nelpon kesni dan diangkat langsung mati" disanalah saya mengumpulkan keberanian untuk menjawab sms itu, kurang lebih isinya seperti ini "ini nomor **** kan? masih inget ga, ini temen sd yang biasa dipanggil febby" (*** adalah nama gadis ini yang saya sensor) awalnya dia tidak mengingat siapa saya (sedih si, tapi ga lama) setelah saya deskripsikan bagaimana saya dan bagaimana jail nya saya kepada dia, dia langsung ingat, dan heboh sendiri.

lama kami hanya berkomunikasi lewat sms atau telpon yang sudah pasti saya menghabiskan pulsa kakak saya, ahaha... tiba waktunya libur semester, yang dimana gadis ini menjadi punya banyak kontak teman SD nya dari saya, dan dia berencana untuk pulng ke kota dimana dy mengenyam bangku SD dulu, dengan senang saya menunggu nya, hingga saya mempunyai ide agar dapat bertemu dengannya, yaitu mengadakan reuni.

pada saat liburan datang dan reuni pun telah disepakati, banyak dari teman sd saya datang, terutama ingin bertemu dengan gadis ini. singkat cerita saat gadis ini datang, jujur saya terpesona melihatnya, karena gadis kecil teman akrab yang dari musuh dulunya, telah berubah menjadi gadis cantik yang dapat mengalihkan pandangan saya.

jujur saya pada saat itu memutuskan bahwa saya ingin menjaga hati saya untuknya (belum mengerti kalau ini adalah yang namanya setia dan bila tidak jadian sama saja dengan penantian sia sia) jadilah pada saat itu teman teman sebaya saya sudah mempunyai gebetan atau pacar, sedangkan saya belum,

disaat saya ingin mencoba menjaga hati saya untuk gadis ini, ternyata si gadis ini telah mempunyai pacar ditempatnya yang sekarang (hancurlah hati ini, orang yang saya hilang dengan orang lain) disaat patah hati itu saya tidak sengaja bertemu dengan sosok yang sekali lagi dapat membuat hati ini berdegup kencang,dia gadis yang dapat dibilang seperti mempunyai keturunan indo, pada saat itulah saya pertama kali mengenal persimpangan cinta, yang dimana disatu sisi saya ingin menunggu gadis kecil saya yang sedang bersama orang lain, di satu sisi lain, saya diyakinkan bahwa saya harus bisa melupakannya, sehingga selalu saja saya bandingkan gadis kedua ini dengan gadis kecil saya, yang jelas akan selalu kalah si gadis kedua ini, karena saya tidak terlalu tahu banyak tentang nya.

hingga kelas 3 SMP saya pendam rasa saya kepada si gadis kecil yang jauh disana, dan sampai saat itu juga saya menjadi pengagum rahasia si gadis kedua, perlahan tapi pasti saya dapat banyak info tentang si gadis kedua, hingga pada waktu kelulusan SMP sekali lagi saya keHILANGan si gadis kedua sama seperti kejadian gadis kecil ku dulu.

Sewaktu masuk SMA dan pada saat itu saya dan teman teman SD saya rajin mengadakan reuni, yang saya bisa blng dan melihat sudah banyak teman yang berubah, dari yang pendiam sampai berubah menjadi biang rusuh, dan juga kebalikannya, hingga yang bukan perokok menjadi perokok, salah satu nya termasuk gadis kecil ku, semakin kesini dia semakin terbawa oleh pergaulan di tempat dy sekarang, dulu gadis kecil ku tidak kenal rokok, tapi sekarang dia menjadi perokok, dsaat itu lah perasaan ku terhadapnya luntur begitu saja, hilang bersama rokok yang habis dibakar.


Ok sekarang waktunya untuk membahas bisa dibilang orang kedua dalam mengisi kisah hati saya, tetapi orang pertama yang menjadi pasangan saya (yeay akhirnya selama hampir 6 tahun sendiri semenjak tertarik pada lawan jenis)wanita ini saya kenal melalui teman chat sewaktu SMP melalui mIRC sebenarnya teman chat saya itulah yang dulu nya sempat dekat dengan saya, tapi terkait jarak yang lumayan untuk anak SMP saya di salah satu kota di Banten, dia berada di salah satu kota di Jakarta, dan sewaktu kita memasuki masa SMA, teman saya ini menghilang tanpa jejak, sewaktu kami bertemu lagi dari salah satu website sosial media yang sekarang sudah tidak ada, saya berhasil untuk berkomunikasi lagi dengan dy. dan pada saat itu pula teman saya menyarankan saya untuk berkenalan dengan teman rumah nya, karena sewaktu itu teman saya sudah mempunyai pacar (kelewat lagi aja).

sewaktu saya di sarankan untuk berkenalan itu pada waktu kelas 2 SMA pertengahan atau kelas 2 SMA Akhir, saya lupa pastinya, PDKT pun berjalan, kita saling mengenal dan cari tahu tentang masing masing, hingga pada saat saya mencoba bertanya kepada dy untuk menjadi pacar saya, dia pun menerima nya (yeay, pacar pertama, walau harus LDR dan belum pernah bertatap muka langsung) ternyata sewaktu telah jadian wanita ini terlihat bagaimana dy, saya selalu menjadi "samsak" nya bila ia sedang marah atau banyak masalah, samsak disini bukan berarti dipukul secara fisik, tetapi selalu menuangkan ke BT an nya kepada saya, bulan pertama saya berhasil melalui nya, karena terkadang bila setelah marah dia menggunakan alasan sedang "dapet" sehingga emosi tidak bisa terkontrol (alasan klasik para wanita -__-") pada bulan kedua, saya mengalami bisa dibilang kejadian terburuk dalam hidup saya.

ceritanya pada waktu itu, saya mendapatkan tugas prakarya sosiologi dari walikelas saya di kelas 3 dan sewaktu itu saya tidak mempunyai printer dirumah untuk mencetak tugas, yang akhirnya memaksa saya untuk pergi ke warnet dan mencetaknya disana, sedangkan warnet terdekat dekat rumah saya itu berada di sebrang mall WTC Serpong (saya sempat tinggal di wilayah Gading Serpong) tetapi warnet terdekat disana terkadang tidak jelas kapan jam buka dan tutup serta banyak terdapat virus pada komputer nya bahkan pada server sekalipun, ini memaksa saya untuk memilih warnet dekat rumah nenek saya, yang letaknya sekitar 15 menit perjalanan dengan motor (satu arah dengan Sekolah saya) sewaktu itu tidak ada waktu banyak yg tersisa, selain sudah masuk deadline pada esok hari, hari itu juga sudah sore menjelang malam (yang dimana warnet itu tidak buka sampai malam sekali) hari itu bisa dibilang menjadi hari yang mungkin ingin saya hindari jika bisa diulang, karena disaat bersamaan,  si doi pun sedang uring uringan, marah tidak jelas dan lagi lagi saya yang jadi target, karena tugas saya penting, saya tidak terlalu memikirkan perihal ini. 

Sebenarya inipun bisa dibilang menjadi kesalahan saya juga, karena saya berangkat ke warnet itu disaat waktu maghrib belum selesai (masih banyak Jamaah yang berada di masjid) dan orangtua saya melarang untuk jalan, karena saya disarankan menunggu hingga jamaah pulang, tetapi disana saya bersikeras berangkat karena saya perlu mengejar waktu untuk tugas itu, itu merupakan peringatan pertama saya, peringatan kedua untuk saya pada saat dijalan saya melihat tangan saya, saya lupa memakai jam tangan (biasanya saya tidak betah jika tidak memakai jam dan selalu puter balik walau jarak sudah jauh) tetapi malam itu saya tidak memperdulikan tentang itu, saya tetap melaju mengendarai motor saya ke tujuan, disaat sudah setengah jalan, saya ingat sekali jarak sekitar 100 Meter di depan saya ada Angkutan Kota (Angkot), saya tidak ada firasat apa apa dengan angkot itu, saya tetap berjalan di sebelah kanan jalan (lajur tengah) pada saat angkot itu menepi untuk menurunkan penumpang, tanpa di duga duga penumpang itu menyebrang melalui bagian depan mobil angkot sehingga keberadaan dia tiba tiba saja, dikarenakan saya berada di lajur tengah (yang seharusnya kecepatan normal itu 40-60KM/jam) saya kaget dan tidak bisa berbuat banyak untuk menghindari orang itu (seharusnya dia dilarang menyebrang disana, karena 10 Meter darisana terdapat jembatan penyebrangan) dan tabrakan pun tidak dapat dihindari, setelah dilakukan visum saya tahu bahwa pada saat tertabrak si orang itu tidak sepenuhnya tertabrak oleh body motor saya (karena bila tertabrak body motor saya yang matic itu, mungkin beliau sudah hanya tinggal nama) orang itu tertabrak oleh tuas rem depan saya, yang menyebabkan rem saya tertekan sampai habis dan saya seperti dilempar dari motor saya terbang kedepan sejauh lebih kurang 5 meter (Alhamdulillah saat saya berada di udara, kaca helm full face saya dengan sendiri nya turun dan melindungi wajah saya, padahal saya tidak pernah menutup kaca helm karena silau) dsaat saya terhempas ke aspal dagu sebelah kiri saya terhantam langsung beradu dengan aspal (alhamdulillah ini juga terselamatkan berkat Helm Full face, maka dari itu saya lebih suka memakai helm full face sampai sekarang) kejadian begitu cepat, saya berdiri setelah terhempas ke aspal, saat itu saya tidak bisa memikirkan apapun kecuali menepi kepinggir jalan, dr tempat saya terjatuh saya melihat motor saya masih menindih si orang itu, kebetulan saya jatuh di depan sebuah pabrik yang disana satpam selalu standby, saya ditolong satpam, begitu pula si orang itu, setelah dibawa ke pos, orang itu berdalih bahwa motor saya lampu nya tidak menyala, dan dengan geram sayapun menjawab bahwa saya belum pegang motor saya sama sekali semenjak kejadian, satpam boleh memeriksa nya apakah lampu saya mati. setelah satpam memeriksa lampu saya (ternyata nyala) saya dengan berani bicara ke pada orang itu "Bapak tidak seharusnya menyebrang disana, di depan bapak ada jembatan" saya memanggilnya bapak karena orang itu sekitar umur 50an akhir, dan orang itupun berdalih bahwa dia sengaja tidak mengambil rute jembatan agar menghemat waktu dan kaki nya sakit jika naik tangga, (menurut saya itu bukan suatu alasan lebih baik bgtu daripada menjadi seperti ini)dalam kebingungan itu saya memberitahu pacar saya bahwa saya kecelakaan (karena saat itu kita masih berantem).

Dan sedih nya pacar saya tidak percaya, dia berargumen seperti itu agar dy kasian kepada saya dan kita tidak berantem lagi, saya waktu itu masih tidak ingin memikrkan reaksi dia, yang penting saya sudah mengabari nya, lalu karena saya takut menghubungi orangtua saya, saya menghubungi sepupu saya untuk membantu saya, tetapi ternyata sepupu saya juga memberitahu orngtua saya, skip skip saya berada di ruang gawat darurat untuk mendapatkan pertolongan (memberikan alkohol pada luka lecet saya) sedangkan si orng itu mendapatkan banyak perawatan, dari mulai tangan yang diperiksa, hingga paha nya yang terbakar terkena knalpot motor saya, saat itu saya dengan amat sangat ngotot meminta handphone saya untuk menelpon teman pacar saya, sambil nangis karena sakit terkena alkohol saya menceritakan (disamping si mama sudah melototin saya karena saya tetap menelpon disaaat dokter sedang memberikan pertolongan) skip skip skip tentang kejadian itu jelang akhir hub saya dengan wanita ini, saya lagi lagi menjadi ember tempat dia BT dan marah marah, saya lupa apa penyebabnya, kalau tidak salah karena becandaan dy yg saya bilang terlalu bebas seperti sedang menggoda tman SMA saya, sehingga dia marah dan menantang saya dengan ancaman putus, saya ditantang sepulang dari sekolah untuk langsung menuju suatu daerah di jakarta timur untuk bertemu dengan nya (saya saat itu masih buta sama sekali wilayah jakarta), berkali kali saya berpikir dan melihat uang saya di dompet (kebetulan uang saya hanya tinggal 5rb Rupiah) walaupun tanki bensin si motor full tapi pasti harus diisi setelah dari sana, apalagi saya pasti akan banyak berhenti dan tersasar. yang akhirnya saya menyanggupi untuk kesana dengan bekal pinjaman dari teman saya untuk berjaga jaga di jalan. skip skip skip stlh kesasar kesana kemari bahkan terlewat hingga bekasi (sudah ada plang stasiun bekasi) 

akhirnya setelah menunggu beberapa saat kita bertemu, si dia hilang marahnya, tapi mengajak makan di salah satu restoran fastfood daerah sana, dikarenakan sebisa mungkin pacar saya mengeluarkan biaya sedikit mungkin, saya merelakan 25rb saya yang tadi nya jatah untuk bensin, untuk membeli makan (karena saya saat itu sedang ada kontrak pulang bareng dengan teman les) kita hanya bertemu sekitar 15 sampai 25menit, ditengah tengah pembicaraan dengan pacar, mama saya menelpon dan bertanya saya dimana (karena saya seharusnya sudah ada dirumah untuk berganti baju lalu jalan lagi menuju tempat les) disana saya melakukan kesalahan besar, saya berbohong kepada orangtua saya, saya mengatakan bahwa saya ada di sekolahan dan langsung menuju tempat les tanpa pulang terlebih dulu, setelah saya mengantar pacar pulang, saya pun pulang ke Tangerang, dengan modal nekad tanpa membawa uang sepeser pun, saya mengarungi jakarta timur, selatan, pusat, baru barat (kesasar mengelingingi jakarta) di daerah kalideres jakarta barat, saya sewaktu itu masuk ke jalur busway (karena jalur biasa macet dan saya harus mengejar waktu menjemput teman saya sebelum saya kehabisan bensin) tetapi ditengah jalur busway saya berpikir bahwa saya melanggar peraturan  bila saya seperti ini terbesit lah keinginan untuk keluar dari jalur busway (tetapi saat itu saya sudah kecapaian, mata sudah gelap) sewaktu saya akan keluar jalur bus, saya tidak sadar bahwa saya hampir menabrak pembatas jalur yang berupa trotoar kecil, sayapun membanting stir saya ke kanan untuk masuk lagi ke jalur busway, tetapi naas saat itu kaki kiri saya yang turun dari motor untuk menyeimbangkan posisi, terperosok ke celah diantara pembatas, pada saat itu saya kehilangan keseimbangan dan terjatuh. banyak dari pengendara motor lain nya yang langsung memblokir jalan dan membantu saya, skip skip skip saya akhirnya sampai ke tempat les dengan celana SMA yang sudah sobek dan luka di daerah kaki serta cidera pada lutut kiri (sampai sekarang suka masih kambuh) dengan wajah heran dan terkejut teman teman saya keluar kelas bersamaan dengan saya yang memasuki tempat les, mereka bertanya "bagaimana ketemu dengan si Doi nya? ya ampun lo kenapa, jatuh? sampe compang camping gitu" dan teman saya yang harus bareng pulang dengan saya pun bertanya "kenapa kesni? knp ga langsung pulang aja, gw bisa pulang sendiri ko gpp" disana saya menjawab bahwa dy menjadi kewajiban saya karena saya terikat kontrak dengan dia dan orangtua nya (selain itu juga saya butuh uang honor darinya untuk membeli bensin) hehehe... skip skip skip tanpa ada angin tanpa ada hujan, dua minggu kemudian pacar minta putus dan sudah tidak bisa saya perjuangkan lagi karena itu keputusan final dia. disana lah saya kehilangan pacar pertama saya :)

next update saya akan bercerita tentang mantan selanjutnya, standby ya heehhe